SDN Kristen Nania Ambon, Peduli Pada Siswa Miskin

Pengembangan dan pembinaan bagi siswa merupakan hal penting yang selalu di perhatikan oleh pendidik, baik secara lisan maupun tulisan, sebab dengan potensi yang sudah dimiliki peserta didik namun tidak diberikan pembinaan dan pengembangan yang baik bagi mereka, maka akan mempengaruhi prilaku siswa sendiri.
Demikian hal yang selalu di perhatiakn oleh pihak sekolah dan tenaga pendidiknya di SD Kristen Nania Ambon, proses pembelajaran yang di terapkan bukan hanya sekedar memberikan pelajaran dan siswa di suruh selesaikan saja melainkan selalu di berikan pembinaan dan pengembangan diri agar mereka tetap tumbuh kembang sebagai generasi yang memiliki banyak potensi Ilmu pengetahuan baik teknologi maupun umum.
Kepala sekolah SD Kristen Nania Ambon Ny. J. Hetharia W, kepada Ekspresi pendidikan Senin (31/5) mengatakan, sistim kurikulum yang di jalankan di sekolah ini tidak jauh berbeda dengan sekolah-sekolah lainnya, walaupun berstatus swasta namun penerapan kurikulum cukup baik, dengan sekolah RMBS (Rintisan Manajmen Berbasis Sekolah) SD Kristen Nania selalu berupaya menciptakan mutu pendidikan yang dapat membawa siswanya menjadi siswa yang mampu bersaing dengan sekolah setingkat mereka.
Sejak 2006, SD Kristen Nania di tetapkan sebagai sekolah RMBS dengan beberapa sekolah lainnya yang berada di lingkup Kecamatan Baguala. Hal itu menjadi sebuah terobosan bagi mereka untuk terus menopang Dunia pendidikan hingga mencapai sekolah Rintisan bertaraf Nasional hingga internasional.
Kepsek mengatakan, siswa yang berada di sekolah ini sudah beberapa kali mengikuti kegiatan sebagai siswa RMBS MIPA pada Universitas Pattimura Ambon. Lewat kegiatan itulah mereka menunjukan bakat dan kebolehan mereka sendiri dengan kegiatan MIPA tersebut.
Sayangnya potensi yang di miliki siswa SD Kristen Nania ini belum juga di lengkapi dengan tenaga pendidik (guru) yang memadai. Pasalnya dari jumlah 159 siswa hanya di fasilitasi oleh 15 tenaga pengajar 7 berstatus guru PNS dan 9 masih berstatus Honorer, sehingga ini menjadi perhatian dan tanggung jawab bagi Dinas Pendidikan Kota sendiri agar bagaimana selalu memperhatikan tenaga pendidik terutama pada sekolah –sekolah swasta.
Awalnya sekolah yang beralamat di Jalan Laksdya Leo Wattimena ini di huni oleh siswa yang berasal dari dua komunitas (islam – Kristen) namun karena di timpah oleh konflik pada Tahun 1999 maka sekolah tersebut sempat tersendak dengan kegiatan belajar mengajarnya dan pada Tahun 2005 mereka kembali ke tempat dimana asal sekolah tersebut untuk melanjutkan aktifitas persekolahan hingga sekarang.
Selain sekolah yang berstatus swasta siswanya pun demikian. Kenapa tidak, dari jumlah 159 siswa, 75% siswa masuk dalam kategori siswa kurang mampu atau siswa miskin sehingga siswa-siswa ini selalu difasilitasi oleh Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Kepsek menambahkan, siswa yang berstatus kurang mampu akan selalu di perhatikan pihaknya agar mereka juga dapat merasakan pendidik yang layak yang seharusnya mereka miliki seperti anak-anak Indonesia lainnya, siswa tersebut bukan saja di pasilitasi iuran sekolahnya melainkan sampai pada buku-buku pelajarannya dan seragam sekolahnya.
Inilah yang membuat Ny . J. Hetharia. W, terus berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memperhatikan siswa-siswanya agar semangat mereka tersur berkibar menjadi siswa yang mampu bersaing dengan sekolah-sekolah Negeri lengkap dipasilitasi peralatan belajar, keyakinan ini selalu Ia sampaikan bukan hanya pada siswa melainkan pada guru juga, pasalnya kesejahtaraan yang dimiliki guru Honorer ini sangat di sayangkan dan unutk mencukupi kebutuhan para guru ini dirinya selalu berupaya melakukan dan memberikan yang terbaik bagi mereka agar kesejahteraan itu sama rata di rasakan oleh semua keluarga besar SD Kristen Nania Ambon
Pengembangan dan pembinaan bagi siswa merupakan hal penting yang selalu di perhatikan oleh pendidik, baik secara lisan maupun tulisan, sebab dengan potensi yang sudah dimiliki peserta didik namun tidak diberikan pembinaan dan pengembangan yang baik bagi mereka, maka akan mempengaruhi prilaku siswa sendiri.
Demikian hal yang selalu di perhatiakn oleh pihak sekolah dan tenaga pendidiknya di SD Kristen Nania Ambon, proses pembelajaran yang di terapkan bukan hanya sekedar memberikan pelajaran dan siswa di suruh selesaikan saja melainkan selalu di berikan pembinaan dan pengembangan diri agar mereka tetap tumbuh kembang sebagai generasi yang memiliki banyak potensi Ilmu pengetahuan baik teknologi maupun umum.
Kepala sekolah SD Kristen Nania Ambon Ny. J. Hetharia W, kepada Ekspresi pendidikan Senin (31/5) mengatakan, sistim kurikulum yang di jalankan di sekolah ini tidak jauh berbeda dengan sekolah-sekolah lainnya, walaupun berstatus swasta namun penerapan kurikulum cukup baik, dengan sekolah RMBS (Rintisan Manajmen Berbasis Sekolah) SD Kristen Nania selalu berupaya menciptakan mutu pendidikan yang dapat membawa siswanya menjadi siswa yang mampu bersaing dengan sekolah setingkat mereka.
Sejak 2006, SD Kristen Nania di tetapkan sebagai sekolah RMBS dengan beberapa sekolah lainnya yang berada di lingkup Kecamatan Baguala. Hal itu menjadi sebuah terobosan bagi mereka untuk terus menopang Dunia pendidikan hingga mencapai sekolah Rintisan bertaraf Nasional hingga internasional.
Kepsek mengatakan, siswa yang berada di sekolah ini sudah beberapa kali mengikuti kegiatan sebagai siswa RMBS MIPA pada Universitas Pattimura Ambon. Lewat kegiatan itulah mereka menunjukan bakat dan kebolehan mereka sendiri dengan kegiatan MIPA tersebut.
Sayangnya potensi yang di miliki siswa SD Kristen Nania ini belum juga di lengkapi dengan tenaga pendidik (guru) yang memadai. Pasalnya dari jumlah 159 siswa hanya di fasilitasi oleh 15 tenaga pengajar 7 berstatus guru PNS dan 9 masih berstatus Honorer, sehingga ini menjadi perhatian dan tanggung jawab bagi Dinas Pendidikan Kota sendiri agar bagaimana selalu memperhatikan tenaga pendidik terutama pada sekolah –sekolah swasta.
Awalnya sekolah yang beralamat di Jalan Laksdya Leo Wattimena ini di huni oleh siswa yang berasal dari dua komunitas (islam – Kristen) namun karena di timpah oleh konflik pada Tahun 1999 maka sekolah tersebut sempat tersendak dengan kegiatan belajar mengajarnya dan pada Tahun 2005 mereka kembali ke tempat dimana asal sekolah tersebut untuk melanjutkan aktifitas persekolahan hingga sekarang.
Selain sekolah yang berstatus swasta siswanya pun demikian. Kenapa tidak, dari jumlah 159 siswa, 75% siswa masuk dalam kategori siswa kurang mampu atau siswa miskin sehingga siswa-siswa ini selalu difasilitasi oleh Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Kepsek menambahkan, siswa yang berstatus kurang mampu akan selalu di perhatikan pihaknya agar mereka juga dapat merasakan pendidik yang layak yang seharusnya mereka miliki seperti anak-anak Indonesia lainnya, siswa tersebut bukan saja di pasilitasi iuran sekolahnya melainkan sampai pada buku-buku pelajarannya dan seragam sekolahnya.
Inilah yang membuat Ny . J. Hetharia. W, terus berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memperhatikan siswa-siswanya agar semangat mereka tersur berkibar menjadi siswa yang mampu bersaing dengan sekolah-sekolah Negeri lengkap dipasilitasi peralatan belajar, keyakinan ini selalu Ia sampaikan bukan hanya pada siswa melainkan pada guru juga, pasalnya kesejahtaraan yang dimiliki guru Honorer ini sangat di sayangkan dan unutk mencukupi kebutuhan para guru ini dirinya selalu berupaya melakukan dan memberikan yang terbaik bagi mereka agar kesejahteraan itu sama rata di rasakan oleh semua keluarga besar SD Kristen Nania Ambon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar